Sabtu, 06 Juli 2013

Agama dan Politik


Agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran lengkap di bidang akidah, ibadah, akhlak, politik, ekonomi, militer dan sosial. Ini bukan sembarang klaim atau pengakuan tak berdasar, sebagaimana dikatakan oleh sebagian orang. Sayangnya, sebagian mereka ini adalah muslimin. Sebagaimana kami katakan tadi, Islam memberikan program-program lengkap untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akherat.
Sayangnya, tidak sedikit orang, bahkan dari kalangan muslimin sendiri, yang berpikir bahwa Islam tidak mampu mengatur semua urusan manusia di dunia ini, dan hanya mengurusi masalah-masalah ibadah dan urusan akherat saja. Pandangan seperti ini muncul dari beberapa faktor, diantaranya adalah kedangkalan pengetahuan agama mereka; kelemahan mental dan iman mereka, juga ketertipuan mereka ketika melihat gemerlapnya kehidupan orang-orang kafir, terutama di Barat,
dan keberhasilan mereka menguasai segala urusan kehidupan di dunia ini. Yang lebih aneh ialah bahwa sebagian mereka meyakini ketidak mampuan agama (termasuk agama Islam) untuk mengatur urusan dunia, karena mereka telah menyaksikan kegagalan agama Kristen dan juag agama Yahudi dalam masalah ini. Padahal sebagaimana yang akan disinggung nati, agama Islam memiliki perbedaan yang sangat menonjol dengan agama Kristen dan Yahudi yang ada saat ini.
            Yang jelas, pada umumnya mereka telah lupa, bahwa mencapai keberhasilan hidup di dunia ini saja, berarti hanya memenuhi sebagian dari tuntutan kesempurnaan manusia. Artinya, manusia bukan hanya memerlukan kebahagiaan di dunia, tapi juga memerlukan kebahagiaan hidup di akherat. Akal manusia tidak mungkin mencari jalan sendiri untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat, sehingga untuk itu diperlukan bimbingan dari Pencipta dan Penguasa seluruh alam, baik alam dunia maupun alam akherat, yaitu Allah swt. Sedangkan jalan kebahagiaan akherat itu tidak lain harus ditempuh dalam kehidupan di dunia ini. Akal kita saja tidak mungkin mengetahui, apa yang harus kita lakukan di dunia ini, untuk kebahagiaan hidup kita di akherat. Di sinilah perlunya agama yang mengatur semua perilaku kita, demi mencapai kebahagiaan di dua alam kehidupan, dunia dan akherat. Dari sini saja, terutama jika direnungkan lebih dalam lagi, maka seorang yang berakal jernih dan berhati bersih, akan meyakini bahwa ia memerlukan bimbingan agama id dunia ini.
Sekarang marilah kita lihat ajaran agama Islam itu sendiri. Apakah Islam menaruh perhatian pula kepada perilaku kita dalam setiap urusan kehidupan di dunia ini? Mula-mula marilah kita lihat, bahwa manusia ini terdiri dari lelaki dan perempuan, dan keduanya saling memerlukan. Lelaki tertarik kepada perempuan dan perempuan tertarik kepada wanita. Mereka memerlukan untuk menjalin hubungan dan menjalani hidup bersama, membina keluarga dan membuat keturunan. Agama Islam datang memberikan peraturan yang lengkap dalam masalah ini. Islam memberikan jalan kepada lelaki dan perempuan, bagaimana mereka dapat menyalurkan saling ketertarikan diantara mereka, yaitu lewat jalan pernikahan. Lebih lanjut, Islam juga mengatur, bahwa ada saat-saat suami istri dilarang berhubungan intim, yaitu sata-saat haid. Islam juga mengatur siapa saja yang boleh dinikahi oleh seorang lelaki. Hubungan-hubungan kekeluargaan juga sangat ditekankan dalam Islam, baik yang berhubungan dengan masalah pernikahan ini, atau masalah warisan, juga masalah larangan dan bolehnya menunjukkan aurat, dan sebagainya.
Dalam menjalani hidupnya manusia juga beraktifitas dan berinteraksi satu dengan yang lain. Mereka saling berjual beli, dan melakukan berbagai hubungan kerja. Islam juga datang untuk mengatur semua itu. Bisa dipastikan bahwa tidak ada agama yang mengatur urusan muamalah diantara sesama manusia ini, dengan lengkap sebagaimana yang ada dalam ajaran Islam. Lihat saja kitab-kitab fiqih, bab muamalah, terutama masalah jual beli (atau Al-Bai'), perbankan, hutang piutang (atau Ad-Dain), pinjam meminjam (Isti'aaroh atau I'aaroh), sewa menyewa (atau Ijaroh), dan lain sebagainya dengan semua perincian dan masalah-masalah cabangnya. Islam juga mengatur masalah zakat, infaaq, khumus, kaffarah, perpajakan, dan sebagainya yang semua itu jelas-jelas menyangkut masalah ekonomi.
 Islam juga mengatur masalah-masalah yang berkenaan dengan militer dan memberikan kaedah-kaedah atau pedoman utamanya dengan lengkap. Islam mendorong pembentukan kekuatan pertahanan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh. Islam juga memberikan petunjuk dan kode etik berperang, seperti larangan membunuh warga sipil, larangan merusak bangunan dan properti umum, larangan menebangi pepohonan, tatacara memperlakukan tawanan, pembagian harta rampasan, perjanjian perdamaian dengan musuh, dan sebagainya. Singkatnya, Islam memiliki ajaran-ajaran, yang tentunya harus diamalkan dengan sebaik mungkin, di semua bidang dan urusan kehidupan manusia. Dimana semua itu merupakan bagian yang tak boleh dipisahkan dari ajaran Islam.
Satu hal yang perlu pula ditekankan ialah bahwa semua ajaran Islam tersebut tidak mungkin diamalkan dan diterapkan dengan sempurna di tengah suatu masyarakat, kecuali jika masyarakat tersebut, dari ujung atas hingga ujung bawahnya, kompak menjalankan ajaran Islam. Yang kami maksud ialah bahwa pelaksanaan ajaran Islam ini harus didukung dengan perangkat yang disebut "pemerintahan". Itulah negara dan pemerintahan Islam. Karena tidak mungkin suatu masyarakat dapat menjalankan ajaran Islam dengan sempurna, jika sistim pemerintahan tempat mereka hidup, tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tepat sekali pepatah Arab yang mengatakan: "An-Naasu 'ala Diini Muluukihim" yang artinya mansua itu mengikuti agama para penguasa mereka.
Jika sebuah pemerintahan tidak Islami, bagaimana mungkin akan menjalankan sistim ekonomi Islam? Bagaimana mungkin akan memberlakukan sistim pendidikan Islam? Bagaimana mungkin akan menerapkan sistim militer dan pertahanan Islam? Bagaimana mungkin kita akan mendidik anak-anak kita agar menjadi muslim yang baik, sementara TV-TV, bioskop, filem-filem CD, situs-situs internet, dan lingkungan di luar secara umum, menyajikan segala hal yang bertentangan dengan akhlak dan moral Islam? Bukankah para orang tua dan pendidik yang benar-benar ingin membina putra-putra muslim yang baik, selalu mengkhawatirkan dan mencemaskan nasib anak mereka dari pengaruh pergaulan bebas di luar rumah? Bahkan di dalam rumah juga. Semua itu adalah akibat pengamalan ajaran Islam yang setengah-setengah dan tidak kaaffah. Padahal Islam sendiri melarang pengamalan ajarannya dengan setengah-setengah ini dan menuntut pengamalan yang kaaffah atau sempurna.
 Pengamalan Islam setengah-setengah dan tidak didukung oleh wadah yang namanya pemerintahan inilah, yang membuat umat Islam mundur dan tertinggal dalam banyak bidang dibanding negara-negara kafir. Kemunduran umat Islam seperti ini, kemudian dijadikan pegangan oleh orang-orang kafir terutama di Barat, untuk semakin mendiskreditkan agama dan umat Islam, dengan membesar-besarkan kemunduran, kebodohan, kemiskinan dan kelemahan muslimin di mana-mana. Seolah kemunduran dan segala macam bencana umat muslimin ini adalah gara-gara ajaran agama Islam, dan ketidak sediaan mereka mengikuti cara hidup gaya Barat. Sementara itu, jika ada sebuah negara ingin benar-benar menerapkan ajaran Islam dengan sempurna, sebagaimana Iran, selalu diganggu oleh kekuatan-kekuatan kafir itu. Karena mereka tidak mau muncul kekuatan yang akan membuktikan efektifitas ajaran Islam.

Semoga Bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sobat tinggalkan pesan dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan blog ini. Gunakan kata-kata yang sopan dan baik dan tidak ada unsur SARA.
terima kasih atas kunjungan anda.