Peraih Nobel Sastra Pertama Lahir Tanggal 16 Maret 1839, Rene Armand Sully Prudhomme, seorang penyair
Perancis yang merupakan pemenang Nobel pertama di bidang sastra,
terlahir ke dunia. Awalnya, Prudhomme ingin menjadi seorang insinyur,
namun karena menderita penyakit mata, ia terpaksa berhenti kuliah di
institut politeknek.
Ia kemudian mempelajari sastra dan bergabung dalam sebuah kelompok pelajar yang mendorongnya untuk menulis puisi. Karya puisi pertamanya dirilis tahun 1865, berjudul “Bait dan Puisi”, dan berhasil menciptakan reputasi yang positif. Pada tahun 1881, Sully Prudhomme diangkat sebagai anggota Akademi Perancis dan tahun 1901, dia menerima hadiah Nobel. Sully Prudhomme meninggal dunia tahun 1907.
Ia kemudian mempelajari sastra dan bergabung dalam sebuah kelompok pelajar yang mendorongnya untuk menulis puisi. Karya puisi pertamanya dirilis tahun 1865, berjudul “Bait dan Puisi”, dan berhasil menciptakan reputasi yang positif. Pada tahun 1881, Sully Prudhomme diangkat sebagai anggota Akademi Perancis dan tahun 1901, dia menerima hadiah Nobel. Sully Prudhomme meninggal dunia tahun 1907.
Pembunuhan Massal di Vietnam Selatan oleh Tentara AS
Tanggal 16 Maret tahun 1968, tentara AS membunuh massal antara 200
hingga 500 warga desa My Lai 4, di bagian utara Vietnam selatan. Desa
My Lai 4 terletak di kawasan yang banyak disusupi oleh gerilyawan
Vietkong dan banyak tentara AS yang terbunuh di kawasan itu. Pada hari
itu, Letnan L. Calley dan pasukannya datang ke desa itu untuk
melancarkan operasi pencarian dan penghancuran. Namun, yang mereka
temukan di desa itu hanyalah perempuan, anak-anak, dan lelaki tua.
Para tentara AS itu kemudian melampiaskan kemarahan mereka dengan
membunuhi warga desa yang tidak bersenjata tersebut. Pembunuhan itu
berhenti setelah seorang pilot bernama Hugh Thompson mendaratkan
helikopternya di antara pasukan AS dan warga desa. Peristiwa ini semula
ditutup-tutupi, namun setahun kemudian terbongkar dan investigasi
militer pun dilaksanakan. Letnan Calley dijatuhi hukuman seumur hidup,
namun akhirnya diampuni dan hanya mendekam di penjara selama beberapa
tahun.
Aldo Moro Diculik
Tanggal 16 Maret tahun 1978, Aldo Moro, Perdana Menteri Italia,
diculik oleh kelompok Brigade Merah. Aldo Moro adalah seorang tokoh
berpengaruh di Italia dan menjadi ketua Partai Demokrat Kristen yang
menguasai Italia. Pada masa kepemimpinannya sebagai perdana menteri,
Aldo Moro banyak mengusahakan terjadinya rekonsiliasi antara Partai
Kristen dengan Partai Komunis.
Sementara itu, kelompok radikal komunis Brigade Merah yang dibentuk
tahun 1969, selalu berjuang untuk mengadakan sebuah revolusi di Italia
dan memisahkan Italia dari aliansi Barat. Kelompok Brigade Merah
menculik Aldo Moro dengan meminta tebusan dibebaskannya beberapa
anggota mereka yang tengah dipenjara. Setelah 55 hari diculik, Aldo
Moro dibunuh dan hingga kini, berbagai masalah seputar penculikannya
masih menjadi misteri.
Reagan Mengirim Pasukan ke Honduras
Tanggal 16 Maret tahun 1988, dalam lanjutan usahanya untuk menekan
pemerintahan Sandinista yang berhaluan komunis di Nikaragua, Presiden
AS, Ronald Reagan, mengirimkan 3000 pasukannya ke Honduras dengan
alasan bahwa tentara Nikaragua telah melintasi perbatasan Honduras.
Sejak menjadi presiden di tahun 1981, Reagan menggunakan berbagai cara
untuk menggulingkan pemerintahan Sandinista, di antaranya dengan
menggunakan tekanan ekonomi dan diplomatik serta mengeluarkan jutaan
dolar dalam program bernama “Contra”, untuk mendukung gerakan anti
Sandinista. Untuk mendanai program Contra ini, AS bahkan secara ilegal
menjual senjata ke Iran. Skandal inilah yang kemudian disebut
Iran-Contra.
Abu Ali Khayat Meninggal
Tanggal 11 Rabiuts-Tsani tahun 220 Hijriah, Abu Ali Khayat, seorang
astronom dan matematikawan muslim, meninggal dunia. Ilmuwan besar
muslim ini meninggalkan berbagai karya penting, di antaranya berjudul
Al-Mawalid dan Siirul A’mal. Sebagian dari karya-karyanya diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin.
Ibnu Khalkan Lahir
Tanggal 11 Rabiuts-Tsani tahun 608 Hijriah, Ibnu Khalkan, seorang
hakim, sejarawan, dan sastrawan muslim terkenal, terlahir ke dunia di
kota Mosul, Irak. Ibnu Khalkan banyak mengadakan perjalanan ke berbagai
negara muslim untuk menuntut ilmu. Selama beberapa waktu, Ibnu Khalkan
diangkat sebagai hakim di kota Damaskus, Syria. Selain menguasai
bidang hukum dan agama, Ibnu Khalkan juga dikenal berilmu tinggi di
bidang sastra Arab, terutama syair. Karya terpenting Ibnu Khalkan
berjudul Wafayatul A’yaan, yang berisi penjelasan tentang kehidupan
para pembesar dan ilmuwan pada zamannya.(IRIB)
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sobat tinggalkan pesan dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan blog ini. Gunakan kata-kata yang sopan dan baik dan tidak ada unsur SARA.
terima kasih atas kunjungan anda.